Laporan UJI makanan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI
ZAT MAKANAN
Muhamad
Rizal Mustofa NIS 8859
Dina
Putri Wijayanti NIS 8870
Hindun
Nur ‘Aisyah NIS 8874
Retno Dwi
Novianti NIS 8881
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO
Jalan Soekarno-Hatta Nomor 381 Ponorogo
|
DAFTAR
ISI
Cover................................................................................................................ 1
Daftar isi........................................................................................................... 2
Daftar Gambar.................................................................................................. 3
Kata Pengantar................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 6
1.3 Tujuan......................................................................................................... 6
1.4 Manfaat...................................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat atau sakarida.......................................................................... 7
2.2 Protein........................................................................................................ 7
2.3 Glukosa....................................................................................................... 8
2.4 Lemak......................................................................................................... 9
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................... 11
3.2 Prosedur Eksperimen.................................................................................. 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tugas.......................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 20
5.2 Saran........................................................................................................... 20
Daftar Pustaka.................................................................................................. 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Saat 4 macam bahan
dimasukkan kedalam tabung........................ 17
Gambar 2 .Tumbukan pisang
setelah dipanaskan............................................ 17
Gambar 3. Putih telur
ditambahkan larutan benedict setelah dipanaskan....... 17
Gambar 4. Putih telur dengan
larutan biuret.................................................... 18
Gambar 5. Saat proses
pemanasan................................................................... 18
Gambar 6. Gula ditambahkan larutan fehling A dan B setelah
pemanasan.... 19
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata pelajaran “BIOLOGI”. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Biologi dalam
praktikum Uji Zat Makanan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Evi Meilianasari selaku Guru
Biologi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
|
Ponorogo, 26 Januari 2015
Penulis
|
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan
manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan
antara lain mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta
memperbaiki tubuh yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih
dahulu.zat-zat makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan
tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.Kita memerlukan makanan dalam
jumlah yang tepatdan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat,
lemak, protein, air, mineral dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas
dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya
kelebihan zat makan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh dimana
komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja yang
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan
makanan.
Sumber:
(http://intansaskara.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan.html)
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana reaksi bahan makanan setelah ditetesi larutan lugol ?
- Bagaimana reaksi bahan makanan setelah ditetesi larutan biuret ?
- Bagaimana reaksi bahan makanan setelah ditetesi larutan fehling A + B ?
- Bagaimana bekas noda pada kertas buram setelah mengoles bahan makanan di atasnya ?
1.3 Tujuan
- Menguji kandungan karbohidrat
- Menguji kandungan protein
- Menguji kandungan glukosa
- Menguji kandungan lemak
1.4 Manfaat
- Mengetahui kandungan karbohidrat
- Mengetahui kandungan protein
- Mengetahui kandungan glukosa
- Mengetahui kandungan lemak
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat atau sakarida (dari bahasa Yunani,
sákcharon, berarti gula)
adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin
pada hewan
dan jamur).
Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa
yang mempunyai rumus (CH2O)n yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan
polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
2.2 Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani
yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer
asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen,
nitrogen
dan kadang kala sulfur
serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan
senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang
mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).
Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein
hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain,
sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga
sayuran.
Protein hewani
lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial
yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna.
Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial
yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi
untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda
untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis
kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti
misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang
merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA,
yang berperan sebagai cetakan bagi translasi
yang dilakukan ribosom.[1]
Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam
amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
2.3 Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah
salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
2.4 Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang
bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik
seperti kloroform,eter dan benzen.
Unsur penyusun lemak antara lain adalah
Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadang-kadang Fosforus(P) serta
Nitrogen(N).
Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu
satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai
Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga
gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus
karboksil asam lemak.
Berdasarkan komposisi kimianya lemak
terbagi atas tiga,yaitu:
- Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh
trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam
atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
- Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara
lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan
fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan
kolin).
- Lemak Asli (Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang
dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol dan asam
lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2 :
- Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar.
- Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar.
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
- Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll
Sumber: (http://retnorisma.blogspot.com)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. ALAT DAN
BAHAN
1. ALAT
a. Tabung reaksi
b. Pipet
c. Pemanas Spirtus
d. Mortar dan alat
tumbuk
e. Penjepit kayu
2. BAHAN
a. Larutan
Benedict/Fehling A dan Fehling B
b. Larutan Lugol
c. Larutan Biuret
d. Kertas buram
e. Etanol/Alkohol
f. Bahan makanan:
·
Putih
Telur
·
Tahu,
tempe, nasi, mentega, pisang, gula, minyak, ditumbuk halus lalu dimasukkan ke
dalam air
3.2. PROSEDUR
EKSPERIMEN
1. UJI GLUKOSA
a. Dimasukkan
5ml/5 tetes Benedict/ Fehling A dan Fehling B ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 0,5 ml larutan hassil penggerusan bahan makanan.
b. Dipanaskan diatas api pemanas
spirtus selama 5 menit lalu didinginkan.
c.
Diamati perubahan yang terjadi dalam tabung. Bila dalam makanan terdapat gula,
maka terbentuk endapan merah bata.
2. UJI
KARBOHIDRAT/AMYLUM
a.
Dimasukkan 5 ml larutan hasil pengerusan bahan akanan karbohidrat atau amylum
kedalam tabung reaksi.
b.
Ditambhakna 2 tetes Larutan Lugol dan diamati perubahan yang terjadi dalam
tabung reaksi.
Bila larutan berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka
bahan makanan mengandung karbohidrat.
3. UJI PROTEIN
a. Ditambhakan 2 ml Larutan Biuret
kedalam larutan putih telur.
b. Apabila
terjadi perubahan warna larutan putih telu menjadi ungu, menunjukkan larutan
tersebut mengandung protein.
4. UJI LEMAK
a.
Diteteskan sebanyak 3 tetes di atas kertas buram. Apabila kertas buram menjadi
trasnparan, membuktikan adanya kandungan lemak.
5. TES EMULSI
a. Ditambahkan 2 ml larutan Etanol
atau alkohol ke dalam larutan minyak .
b. Diamati perubahan yang terjadi, Apabila
terjadi emulsi, kumpulan minyak yang berada di permukaan larutan dan warna akan
menjadi putih keruh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No.
|
Bahan Makan
|
Reagen
|
|||
Biuret
|
Lugol
|
Benedict/Fehling A dan B
|
Kertas Buram
|
||
1.
|
Gula
|
-
|
-
|
+
|
-
|
2.
|
Mentega
|
-
|
-
|
-
|
+(transparan)
|
3.
|
Minyak
|
-
|
-
|
-
|
+(transparan)
|
4.
|
Nasi dikunyah
|
-
|
-
|
+
|
-
|
5.
|
Nasi Tanpa kunyah
|
-
|
+
|
-
|
-
|
6.
|
Pisang
|
-
|
+
|
+
|
-
|
8.
|
Tahu
|
+
|
-
|
-
|
-
|
9.
|
Tempe
|
+
|
-
|
-
|
-
|
10.
|
Keterangan:
(+) : Positif untuk
uji yang bersangkutan
(-) : Negatif untuk
uji yang bersangkutan
4.1 TUGAS
1.
Lengkapi tabel berikut !
No.
|
Bahan Makanan
|
Reagen
|
Indikator Positif
|
1.
|
Karbohidrat
|
Larutan Lugol
|
Hitam Kebiruan
|
2.
|
Gula
|
Benedict/Fehling A
dan Fehling B
|
Endapan merah bata
|
3.
|
Lemak
|
Dioleskan pada
kertas buram
|
Transparan
|
4.
|
Protein
|
Larutan Biuret
|
Ungu
|
2. Sebutkan Unsur Penyusun
Karbohidrat, Lemak, Protein !
3. Apakah fungsi pemanasan pada uji
makanan glukosa?
4. Sebutkan jenis makan lain yang
mengandung Protein, Lemak, Amylum !
5. Sebutkan masing-masing manfaat
bahan makanan yang telah diuji !
Jawaban :
2. a. Unsur penyusun karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang
disintesis dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Komponen dasar dari karbohidrat adalah monosakarida.
Macam Karbohidrat
|
Jumlah Gugus Gula
|
Contoh
|
Sifat
|
Monosakarida
|
Satu
|
Heksosa (glukosa, fruktosa, galaktosa), ribosa (penyusun RNA), deoksiribosa
(penyusun DNA)
|
Rasa manis, mudah larut dalam air.
|
Disakarida
|
Dua
|
Laktosa (glukosa+galaktosa)
Sukrosa (glukosa+fruktosa)
Maltosa (glukosa+glukosa)
|
Rasa manis, mudah larut dalam air.
|
b. Unsur Penyusun Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan
kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam
lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh
satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasr komposisi kimianya,
lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan
derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan
menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
c. Struktur
Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun
oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan
belerang (S). Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Protein
adalah ikatan asam-asam amino yng membentuk rantai panjang.
3. untuk mereaksikan antara Larutan Glukosa
dan Larutan Benedict sehingga menghasilkan warna merah bata.
4. a). Protein
: tempe, tahu, kedelai, ikan, susu, belut, udang, cumi-cumi, hati, otak,
ginjal, rajungan.
b). Lemak : susu, mentega, keju, daging, kacang tanah,
kelapa, wijen, margarine, biji mete, kacang kapri, kelapa sawit.
c). Amilum : buah-buahan manis, biji-bijian, umbi-umbian,
padi, jagung, gandum, singkong, kentang, madu,gula tebu.
5. Manfaat
Gula:
1.
Sumber energy yang instan
2.
Obat tekanan darah rendah
3.
meningkatkan kemampuan otak
4.
obat depresi
5.
untuk terapi
Pisang:
1.
Melancarkan peredaran darah
2.
membantu pencernaan pada usus
3.
menjaga kesehatan mata
4.
menormalkan fungsi jantung
Nasi:
1.
Sumber energy yang hebat
2.
bebas kolesterol
3.
Kaya akan vitamin
4.
Banyak mengandung resistant starch
5.
mengurangi resiko tekanan darah tinggi
6.
Mencegah kanker
7.
mengobati Dysentery
8.
merawat kulit
9.
mencegah penyakit Alzheimer’s Disease
10.
menguatkan jantung
11.
Mencegah penyakit konstipasi
Tempe:
1.
Protein setara daging
2.
Sehat untuk jantung
3.
Menstabilkan gula darah di tingkat sehat
4.
Mencegah kanker
Tahu:
1.
Kandungan protein yang tinggi
2.
Sumber protein untuk penderita
asam urat
3.
Rendah kolesterol
4.
Mencegah Anemia
5.
Sumber Kalsium
6.
Banyak mengandung zat bezi
Telur:
1.
Membantu perkembangan otak
2.
Kesehatan mata
3.
Menjaga berat badan tetap sehat
4.
Membantu dalam kehamilan
5.
Mencegah kanker dan penyakit jantung
Mentega:
1.
Mencegah infeksi jamur
2.
Kaya akan vitamin A
3.
Kaya akan oksidan
4.
Sumber vitamin K
Minyak:
1.
Menyehatkan Kulit
2.
Melancarkan pencernaan
3.
Mencegah penyakit jantung
4.
Menjaga kekebalan tubuh
Gambar 1. Saat dimasukkan dalam tabung
Sumber: (https://rizki2812.wordpress.com/2012/01/25/uji-zat-makanan)
Gambar 2. tumbukan pisang setelah dipanaskan
Sumber: (https://rizki2812.wordpress.com/2012/01/25/uji-zat-makanan)
Gambar 3. Putih telur ditambahkan larutan benedict setelah
dipanaskan
Gambar 4. Putih telur dengan larutan Biuret
Gambar 5. Saat proses pemanasan
Gambar 6. Gula di tambah larutan fehling A dan B/ Benedict setelah
pemanasan
- Nasi tanpa dikunyah ditambah reagen lugol akan menghasilkan warna biru kehitaman karena mengandung karbohidrat atau amilum
- Nasi dikunyah ditambah reagen Fehling A dan B lalu dipanaskan akan menghasilkan endapan merah bata karena mengandung Glukosa
- Gula ditambah reagen Fehling A dan B lalu dipanaskan akan menghasilkan endapan merah bata karena mengandung glukosa
- Mentega dioleskan di atas kertas buram, kertas menjadi transparan dan membuktikan bahwa mentega mengandung lemak
- Minyak dioleskan di atas kertas buram, kertas menjadi transparan dan membuktikan bahwa minyak mengandung lemak
- Pisang ditambah reagen Fehling A dan B lalu dipanaskan akan menghasilkan endapan merah bata karena mengandung glukosa
Dan ditambah reagen Lugol tanpa dipanaskan akan
menghasilkan warna biru kehitaman dan mengandung karbohidrat
- Tahu ditambah reagen Biuret akan menghasilkan warna ungu karena mengandung protein
- Tempe ditambah reagen Biuret akan menghasilkan warna ungu karena mengandung protein
- Minyak ditambah larutan alcohol dan di kocok kemudian minyak mengalami emulsi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bahan makanan yang ditetesi lugol akan berwarna
biru kehitaman, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat/amilum.
Sedangkan bahan makanan yang ditetesi biuret akan berwarna ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein. Dan jika bahan makanan yang ditetesi
fehling A + B lalu dipanaskan akan berwarna hijau atau merah bata, maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa. Setelah bahan makanan dioleskan diatas
kertas buram dan akan meninggalkan bekas berminyak dan tembus pandang, maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
5.2 Saran
Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengujian kandugan zat makanan.
5.2 Saran
Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengujian kandugan zat makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Intan Permata. http://intansaskara.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan.html.
Di akses tanggal 23 Januari 2015 pukul 15.11 WIB
Retno Wulandari. Februari 2013. http://retnorisma.blogspot.com.
Pengertian Zat Makanan. Di akses
tanggal 23 Januari 2015 pukul 15.20 WIB
No Name. 25 Januari 2015. https://rizki2812.files.wordpress.com/2012/01/setekah-pembakaran.jpg.
Sampel Uji Zat Makanan. Diakses tanggal 24 januari 2015 pukul 07.06 WIB
Komentar
Posting Komentar